Sehat merupakan anugerah yang tak ternilai harganya....

Sabtu, 30 Oktober 2010

Deteksi Sejak Dini Kanker Payudara


Apa itu Kanker Payudara?
Kanker (Cacinos: Yunani, Cancer: Inggris, Kanker: Belanda) adalah suatu penyakit yang merupakan pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh baru abnormal (neoplasma/tumor), akibat mutasi genetis sel, menginvasi jaringan sekitar, dan metastatis (menyebar) ke sisi yang jauh.
            Payudara merupakan kumpulan kelenjar dan jaringan lemak yang terletak antara kulit dan dinding dada. Kelenjar di dalam payudara menghasilkan susu melalui pembuluh payudara. Tiap kelenjar payudara disebut juga lobulus dan banyak lobulus menyusun sebual lobus. Terdapat 15-20 lobus di dalam setiap payudara.

Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya, sel kanker akan memelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel baru yang sifat dan bentuknya lain dengan sel normal. Penumpukan sel tersebut mendesak dan merusak jaringan normal sehingga mengganggu organ yang ditempatinya.

            Neoplasma sinonim dengan tumor yang diklasifikasikan sebagai kanker, bisa benigna maupun maligna. Benigna dicirkan oleh pembelahan sel abnormal, menghasilkan sel-sel yang sifatnya normal tetapi tidak bermetaststis atau menginvasi jaringan sekitar. Sedangkan maligna merupakan pembelahan sel abnormal, jenis sel yang abnormal (sel pleomorfik) menginvasi jaringan sekitar, metaststis, dan terjadi berulang. Jika pertumbuhannya berasal dari jaringan epitel disebut karsinoma dan jika pertumbuhannya berasal dari jaringan mesoderm yang membentuk jaringan penyambung, pembuluh darah, dan organ limfatik disebut sarkoma. Kanker dapat menyerang semua bagian tubuh. Jika kanker menyerang payudara disebut dengan kanker payudara. 
Etiologi Penyakit Kanker Payudara
Secara garis besar etiologi faktor-faktor penyebab kanker payudara dapat dibagi menjadi dua yaitu risiko yang dapat dikendalikan dan faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan.
  1. Faktor Risiko yang Tidak Dapat Dikendalikan
a). Faktor Usia
Bertambah tua merupakan risiko terbesar untuk kanker payudara. Semakin lama seseorang hidup, semakin tinggi risiko kanker payudara terkena tubuh berkurang kesempurnaannya dan mudah menjadi abnormal.
Ø  Dari lahir hingga usia 39 tahun : 1 wanita dari 23 orang akan mendapat kanker payudara (<0,5% risiko).
Ø  Dari usia 40-59 tahun : peluangnya 1 dari 25 orang (4% risiko).
Ø  Dari usia 60-79 tahun : peluangnya 1 dari 15 orang (7% risiko).
Ø  Lebih dari 80 tahun : peluangnya 1 dari 7 orang (14,3% risiko).
Risiko mendapat kanker payudara terjadi selama hidup. Risiko rata-rata mendapat kanker payudara seseorang yang hidup sampai usia 90 tahun adalah 1 dari 7 orang.
b). Faktor Riwayat Pribadi Kanker Payudara
Jika seseorang pernah menderita kanker payudara, orang tersebut berisiko terkena kembali penyakit kanker. Risiko mungkin rendah atau tinggi, tergantung situasi orang tersebut. Seseorang lebih tinggi terkena kanker payudara baru dibanding orang lain yang tidak pernah mengalami kanker yang sama.
c). Faktor Riwayat Keluarga
Kanker payudara dalam keluarga seseorang dapak berdampak signifikan risikonya. Tetapi tidak selalu otomatis seseorang benar-benar berisioko tinggi karena seseorang dalam keluarganya mempunya kanker payudara.
d). Pertumbuhan Payudara
Sel payudara normal kadang-kadang dapat mengalami abnormal. Perubahan ini dapat datang sebagai benjolan, penebalan, atau klasifikasi  pada mammogram. Jika biopsi dilakukan, perubahan ini dapat dilihat di bawah mikroskop. Saat sel pembuluh payudara terlalu aktif dan muncul tidak biasa, laporan patologi mungkin menggambarkan suatu jenis kanker.  Barangkali mereka menderita ALH (atypical lobular  hyperplasia) atau ADH (atypical ductal hyperplasia).
e). Faktor Genetik
Kebanyakan kasus pewarisan kanker payudara dihubungkan dengan dua gen, yaitu BRCA1 (Breast Cancer gene one) atau BRCA2 (Breast Cancer gene two). Fungsi gen ini untuk menjaga pertumbuhan sel payudara secara normal dan mencegah pertumbuhan sel kanker. Gen BRCA1 dan BRCA2 abnormal mungkin mengakibatkan hingga 10% kanker payudara. Wanita yang didiagnosis terkena kanker payudara  yang mempunyai gen BRCA1 atau BRCA2 abnormal sering beriwayat kanker payudara keluarga, kanker ovariun, atau kedua-duanya. Termasuk juga wanita beriwayat kanker payudara keluarga yang kuat bergen abnormalitas lainnya belum diidentifikasi. Tetapi wanita yang terkena kanker payudara tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga yang signifikan.
f). Riwayat Menstruasi
Wanita tidak dapat mengendalikan jumlah estrogen yang diproduksi ovari setiap waktu. Jika seorang wanita sangat muda ketika mendapat periode menstruasi pertama atau terlambat menopause, atau kedua-duanya, wanita mempunyai lebih banyk estrogen yang didapat  dan hormon lain yang diproduksi ovari. Wanita yang mendapat peridoe menstruasi pertama sebelum usia 12 tahun atau menopause setelah usia 55 tahun berisiko kanker payudara lebih tinggi dari wanita dengan lebih sedikit mendapat hormon yang dibuat ovari.
g). Kepadatan Payudara
Riset terdahulu menunjukkan bahwa wanita dengan payudara padat, yang mengandung lebih banyak kelenjar dan jaringan penyambung, lebih mungkin didiagnosis dengan kanker payudara daripada manita berpayudara kurang padat. Kanker payudara sendiri padat dan mulai dari jaringan kelenjar. Estrogen membuat jaringan payudara lebih padat. Jadi, hubungan antara kepadatan payudara dan kanker payudara mungkin dikaitkan dengan tingkat estrogen dalam tubuh. Pada mammogram, kanker lebih kuat menodai jaringan padat daripada jaringan lemak karena kanker nampaknya suka sekali jaringan kelenjar disekitarnya.
  1. Faktor Risiko yang Dapat Dikendalikan
a). Merokok
Riset menunjukkan bahwa merokok menyebabkan  banyak penyakit  dan dihubungkan dengan risiko yang meningkat berkembangnya kanker payudara. Merokok juga meningkatkan komplikasi pengobatan kanker payudara.
b). Olahraga
Olahraga mempunyai banyak manfaat. Riset menunjukkan bahwa olahraga 5 jam seminggu mungkin menurunkan risiko kanker payudara. Setiap waktu, olahraga mungkin dapat menurunkan tingkat estrogen dalam tubuh. Dengan estrogen yang berkurang, stimulasi pertumbuhan sel payudara akan berkurang. Riset lain pada olahraga dan kanker payudara menemukan bahwa olahraga dapat juga membantu menaikkan sistem imun dan membantu menurunkan efek samping pengobatan.


c) Kegemukan
Kegemukan dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara stelah menopause dan meningkatkan risiko kanker payudara datang kembali bagi wanita yang pernah mengalami kanker payudara. Sel lemak ekstra membuat estrogen ekstra yang mungkin merangsang pertumbuhan sel payudara. Wanita yang kelebihan berat badan juga cenderung kurang olahraga dan banyak makan makanan yang berlemak.
d). Alkohol
Penggunaan alkohol yang signifikan tidak baik  untuk hati yang membantu mengatur tingkat estrogen dalam sistem tubuh. Pembatasan  alkohol membantu menjaga tingkat estrogen darah tetap rendah.
e). Stres
Studi baru yang menarik menyarankan santai mungkin memperkuat sistem imun. Jika sistem imun kuat, lebih mudah melawan penyakit. Studi menemukan bahwa wanita dalam kelompok dukung kanker payudara mempunyai kualitas hidup lebih baik daripada yang tidak bergabung dalam kelompok sejenis. Daya dukungan menjadi cara lama menurunkan stres dan membuat orang terhubung, tidak sendiri dalam perjuangan melawan kanker.
Gejala-Gejala Kanker Payudara
Selama ini yang  terjadi pada penderita adalah baru diketahui bahwa dirinya terserang kanker payuara setelah timbul  rasa nyeri atau sakit pada payudara atau setelah benjolan tumbuh semakin membesar pada jaringan payudaranya. Penderita yang mengalami kondisi seperti itu sebenarnya sudah terserang kanker payudara stadium lanjut. Keterlambatan tersebut tentu akan mempersulit penyembuhan. Padahal, akan lebih mudah penyembuhannya jika serangan kanker payudara dapat diketahui secara dini.
Penderita yang terkena kanker payudara stadium awal atau dini tidak merasakan adanya nyeri atau sakit pada payudaranya. Namun demikian, jika payudara diraba, ada benjolan yang tumbuh di dalamnya. Besar kecilnya benjolan yang tumbuh tersebut sangat bervariasi, tergantung severapa cepat penderita bisa mendeteksinya, gejala serangan kanker payudara semakin banyak seperti berikut ini  :
  1. Timbul  rasa sakit atau nyeri pada payudara.
  2. Semakin lama benjolan tumbuh semakin besar.
  3. Payudara mengalami perubahan bentuk dan ukuranyya karena mulai timbul pembengkakan.
  4. Mulai timbul luka pada payudara dan puting susu seperi koreng atau eskim.
  5. Kulit payudara menjadi berkerut mirip kulit jeruk.
  6. Terkadang keluar cairan atau darah berwarna merah kehitaman-hitaman dari puting susu. 
    Pemeriksaan Secara Dini Penyakit Kanker Payudara
    Kemungkinan timbulnya benjolan pada payudara sebenarnya dapat diketahu secara cepat dengan pemeriksaan sendiri. Istilah ini disebit dengan SADARI, yaitu pemeriksaan payudara sendiri. Sebaiknya pemeriksaan sendiri ini dilakukan secar aberkala, yaitu satu bulan sekali. Hal ini dimaksudkan agar yang bersangkutan dapat mengantisipasi secara cepat jika ditemukan benjolan pada payudara. Cara pemerikasaan payudara yang dilakukan sendiri adalah sebagai berikut.
    Posisi Berdiri
  7. Pada tahap awal, lepas semua pakaian atas, lalu berdiri di depan cermin dengan posisi kedua tangan lurus ke bawah. Perhatikan seluruh bagian kedua payudara dengan seksama.
  8. Pastikan ada tidaknya perubahan yang tampak, baik bentuk maupun ukuran payudara. Hanya wanita bersangkutan yang lebih memahami jika ada perubahan bentuk maupun ukuran pada payudaranya.
  9. Angkat kedua tangan ke atas hingga lurus. Perhatikan kembali seluruh bagian payudara. Pastikan ada tidaknya perubahan yang tampak, seperti adanya tarikan di sekitar payudara atau adanya kerutan di kulit payudara.
  10. Pada kondisi sempurna dengan tangan lurus di samping badan, pijat atautekan secara perlahan-lahan payudara sebelah kiri tepat disekitar puting susu dengan tangan kanak, sedangkan payudara sebelah tangan dengan tangan kiri. Pastikan ada tidaknya cairan (bukan air susu) yang keluar dari puting susu.
Posisi Berbaring
  1. Letakkan bantal di bawah bahu atau dibawah punggung untuk mempermudah pemeriksaan.
  2.  Letakkan tangan kanan di bawah kepala dan tangan kiri meraba sambil menekan perlahan-lahan payudara sebelah kanan. Begitu juga sebaliknya, letakkan tangan kiri di bawah kepala dan periksa payudara sebelah kiri dengan tangan kanan.
  3. Lakukan perabaan dengan gerakan memutar disertai tekanan secara perlahan-lahan. Gunakan tiga ujung jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis untuk meraba.
Jika dalam proses pemeriksaan ditemukan adanya benjolan disekitar payudara, sebaiknya segera mungkin dikonsultasikan. Hal ini diperlukan karena tidak semua benjolan yang timbul di sekitar payudara adalah kanker. Semakin cepat dikonsultasikan maka semakin cepat pula dipastikan benjolan tersebut kanker atau bukan. Selain itu, semakin cepat juga dilakukan pengobatan.


Menghindari Kanker Melalui Hidup Sehat dan Makanan Seimbang
Beberapa bahan makanan dikenal sebagai penyebab terjadinya kanker, tetapi terdapat juga bahan makanan yang dikenal sebagai anti kanker atau antikarsinogen, yaitu yang melindungi tubuh dari serangan kanker. Zat ini tergolong antioksidan, misalnya vitamin A, vitamin C, Vitamin E, dan selenium. Beberapa bahan makanan tambahan, seperti butilat-hydroksi-toluen (BHT) anti  etoksiquin atau kounmarin jika digunakan dalam jumlah yang tepat dapat digunakan sebagai zat antikanker. Antioksidan dapat merangsang sistem imun tubuh untuk melawan radikal bebas yang membentuk karsinogen. Mekanisme antioksidan dalam menghambat terjadinya kanker, yaitu dengan mencegah pembentukan karsonogen dan mengahalangi rusanknya sel normal lainnya. Sebagai contoh, vitamin C berfungsi menghalangi konversi nitrast menjadi nitrosamin yang karsinogen sehingga vitamin C berperan sebagai antikarsinogen pada makanan yang mengandung nitrit.
Sayuran sebangsa kol, seperti kol (kubis), bunga kol, dan brokoli dikenal juga sebagai antikarsinogenik. Meskipun demikian, cara kerja zat-zat ini sebelum sepenuhnya dipahami. Beberapa ahli berpendapat, zat-zat tersebut menyebabkan perubahan flora usus sehingga menirunkan proses aktivasi  karsinogen.
            Prinsip makanan sehat unruk mencegah kanker adalah dengan menghindari atau menurunkan sekecil mungkin konsumsi bahan-bahan yang bersifat karsinogenik dan mengkonsumsi sebanyak mungkin bahan-bahan yang bersifat antikarsinogenik. Kedua prinsip ini dapat kita lalui  dengan cara berikut.
L -       Lemak dan minnyak penggunaanya sehari-hari diturunkan sehingga tidak lebih dari 30% dari jumlah seluruh kalori yang kita makan.
E -       Energi yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan agar berat badan tetap ideal. Hal ini dibantu dengan olahraga teratur.
S -       Sayuram, buah-buahan, umbi-umbian, dan kacang-kacangan dikonsumsi setiap hari karena bahan ini mengandung sejumlah antioksidan dan sejumlah sumber serat.
A -      Asap dan alkohol harus dihindari karena dapat mempertinggi risiko kanker. Konsumsi bahan yang diolah dengan pengasapan harus dikurangi.
N -      Natrium klorida (garam dapur), nitrit, nitrosamida, dan karsinogen lain penggunannya harus diturunkan seminimal mungkin.